21 Desember 2015

BELAJAR MENJADI HAMBA YANG TAAT

بسم الله الرحمن الرحيم

"Dan di antara manusia ada yang menggunakan omong kosong untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah dengan TANPA ILMU dan menjadikannya(jalan Allah) sebagai olok-olokan, mereka itu akan ditimpa azab yang menghinakan".
QS. Luqman: 6

Perusahaan bikin produk apapun selalu menyertakan buku manual petunjuk penggunaan dan perawatan agar produknya tidak mudah rusak di tangan konsumen. Dokter pun memberikan dosis, anjuran dan larangan kepada pasien agar pasiennya selamat. Lah giliran Ulama berfatwa mengucapkan Selamat Natal itu haram dan disertai dalil malah dilanggar. Malah dibantah dan diakali pake pendapat pribadi. Ya boleh lah kita ngakali atau membantah fatwa, tapi tolong membantahnya juga pake dalil dari Al Qur'an dan Hadist. Bukan dalil dari sains, dari UUD 1945 apalagi cuma pake perasaan atau instinc. Jangan pake kata "menurut saya begini.." tanpa menyertakan literatur dari Al Qur'an dan Hadist. Karena Agama ini bukan menurut kita melainkan menurut aturan dan petunjuk Allah yang telah disampaikan pada AL Qur'an dan Hadist.

Kalo kita mau membantah dokter tentu kita juga harus pake argumen yang berasal dari dunia kedokteran, farmasi, dsb. Kalo mau membantah perusahaan tentu kita harus datangkan argumen di bidang yang sesuai dengan perusahaan. Membantah pelatih sepak bola juga harus menggunakan argumen yang berasal dari dunia sepak bola. Anehnya kalo bicara agama banyak sekali orang-orang yang membantah fatwa ulama tanpa Ilmu agama seperti orang-orang yang tercantum dalam kutipan ayat di awal tulisan ini. Tolonglah kalo belum siap menjadi seorang hamba, belum siap mematuhi ajaran-Nya baik yang masuk akal maupun yang tidak masuk akal dan tidak cukup ilmu di bidang agama nggak usah ikut-ikutan menyesatkan manusia dari jalan Allah pake koar2 tanpa dalil dari Al Qur'an dan Hadist di sosmed(di tempat umum) apalagi menjadikannya olok-olokan(semoga saja tidak). Karena azab yang menghinakan itu pasti datangnya. Allah gak mungkin bohong.

Ingat, agama ini bukan Allah turunkan agar manusia menggunakan instinc-nya untuk berpendapat. Tapi agama ini Allah turunkan agar manusia menjadi taat dan selamat dunia akhirat.

02 Desember 2015

KUNCI KEJAYAAN

بسم الله الرحمن الرحيم


Terkadang kita memuji kehebatan orang, Waah hebat ya Thomas Andrews bisa merancang kapal pesiar semegah Titanic. waah hebat ya Sir Isaac Newton bisa menemukan hukum Gerak Newton & Kalkulus Integral, Waah hebat ya Galileo Galilei menemukan teropong bintang, Waah hebat ya Inggris bisa megalahkan Jerman dsb. Tapi kita lupa bilang; Waah hebat ya Nabi Nuh AS bisa merancang Bahtera Raksasa, Waah hebat ya Ibnu Al Haitsami menemukan teori-teori optik dan Geometri teknik sipil, Waah hebat ya Abu Qasim Al-Zahrawi menemukan teknik operasi caesar dan pisau bedah, Waah hebat ya Al Khawarizmi menemukan Algoritma, waah hebat ya Al Jabar menemukan matematika Aljabar. Waah hebat ya Umar bin Khattab bisa mengalahkan Persia dan Romawi. Waah hebat ya Muhammad Al Fatih mengalahkan Vlad Dracula dan merebut konstantinopel.

Jika kita telisik sejarah mungkin kita akan semakin bangga menjadi seorang muslim. Sementara media saat ini seolah menutup-nutupi kegemilangan umat muslim di masa lampau, tentu saja agar umat muslim lebih beriman kepada teknologi dibandingkan beriman kepada Allah, padahal dulu ketika umat Islam benar-benar beriman kepada Allah, Allah memuliakan kedudukan umat Islam, berabad-abad dalam abad pertengahan sejak zaman kenabian Muhammad SAW hingga era kekhalifahan Bani Utsmaniyah Turki umat Islam adalah penguasa dunia baik perdagangan, teknolgi dsb hingga bangsa eropa menyebutnya dengan abad-abad kegelapan. Namun di akhir kejayaannya umat Islam menjadi manja karena kejayaan, cinta dunia, timbul sekularisme dan mulai melebarkan jarak dengan Sang Pencipta hingga runtuhlah kejayaan itu.

Kini itulah misi bangsa barat, yaitu menjaga agar iman kita selalu lemah dan menjadikan kita terpuruk. Kita lihat negara2 timur tengah yang masih kuat imannya, mereka tetap berdiri tegak dan hidup dalam kemakmuran. Berbeda jauh keadaannya dengan negara kita yang berpenduduk mayoritas muslim yang di mana kemaksiatan tersebar luas. Sekarang kita lihat perempuan berpakaian seksi serba mini justru bangga dan malah merendahkan perempuan yang taat dengan anggapan ketaatan adalah sesuatu yang kuno dan kampungan. Dari teknologi lalu mereka menjerumuskan ke arah fashion, life style, dsb hingga tanpa kita sadari itu telah menjauhkan kita dari Sang Pencipta. Padahal kunci kejayaan umat Islam adalah iman yang sempurna seperti yang telah diungkap oleh sejarah. Sedangkan dunia hanyalah ujian iman.

PEREMPUAN DI BAWAH 30TH PALING RAWAN DIABETES

بسم الله الرحمن الرحيم


Penelitian mengungkapkan bahwa penderita diabetes pada kalangan wanita mayoritas dialami oleh remaja gadis belasan tahun hingga dibawah 30 tahun. Disinyalir penyebab utama diabetes pada kalangan gadis belia ini bukan karena mengkonsumsi gula atau makanan manis yang berlebihan, namun karena terlalu banyak mengkonsumsi janji manis dari pacarnya. Tidak sedikit gadis-gadis muda ini yang tertipu oleh janji-janji manis para lelaki buaya yang menjanjikan akan menikahinya namun yang ada kebanyakan kabur setelah menikmatinya. Sudah dikawini berkali-kali tapi sama sekali tidak dinikahi. Ataupun ingin menikahi namun orang tua tidak merestui. Adapula yang sampai si wanitanya sudah dibuahi. Lantas harus ke mana si jabang bayi? Apakah harus di aborsi? Sedangkan untuk berkata jujur tahurannya adalah harga diri. Tak sedikit pula dari mereka yang mengalami depresi.

Nah itulah salah satu akibat fatal apabila kaum Hawa terlalu banyak mengkonumsi janji manis dari kaum Adam. Seharusnya kaum hawa ini lebih memilih janji Allah dari pada janji manusia. Allah melarang pacaran karena pacaran itu zina. "Ah pacaran itu kan gak mesti zina". Eitttts, jangan salah, zina itu banyak macemnya; zina mata, zina hati, zina lisan, zina pikiran hingga zina kelamin. Padahal Allah sudah dengan jelas menegaskan bahwa zina itu haram(dilarang). Dan janji Allah adalah "wanita baik untuk lelaki baik dan wanita keji untuk lelaki yang keji". Tinggalkanlah pacaran.

"Lah terus kalo gak pacaran gimana bisa kenal? menikah itu kan bukan membeli kucing dalam karung", ya kalo pingin kenal tinggal taaruf aja. Perbaiki diri dan tingkatkan ketakwaan sambil meminta jodoh kepada Allah insyaallah nanti akan Allah kirim laki-laki yang siap melamar dengan bukti tanpa janji. "Eh tapi ada lho perempuan gak laku-laku gara-gara gak mau pacaran". Simple, kalo udah pengen nikah dan merasa udah siap jadi istri ya bisa minta tolong walinya atau saudaranya untuk mencarikan jodoh atau kalo lagi suka sama sesorang bisa minta tolong wali/saudaranya buat nyamperin si target seperti yang dicontohkan ibunda Khadijah RA terhadap Rasulullah SAW, pokoknya bukan nyari sendiri lho ya, selain dapat menimbulkan fitnah kan kesannya menggelikan sekali kalo kaum Hawa yang nyariin kaum Adam, wkwkwkwk. :D

Ya pokoknya walinya suruh modus aja, suruh deketin si target kalo perlu sampe agak akrab terus suruh tanyain ke target "Kamu nggak nyari istri? Kalo iya mau nggak tak kenalin anakku/sodaraku". Nah setelah itu tinggal tunggu hasil aja.

PROBLEM SOLVED and DIABETES GO AWAY. Hahaha. :D

Carilah yang mapan n yang gak mau pacaran. Boleh milih yang kaya yang ganteng tapi utamakan yang nggak mau pacaran, biar nggak diabetes di dunia dan diabetes di neraka. hihihi :D

01 Desember 2015

BERDOA JANGAN MALU-MALU

بسم الله الرحمن الرحيم


Mungkin sebagian dari kita masih suka malu2 kalo seandainya do'anya ketinggian atau muluk2 lah istilahnya.

Hari gini berdo'a kok malu2???
Yuk kita tela'ah....

Dalam urusan mengabulkan doa itu terserah Allah, tapi kalo urusan berdoa itu terserah kita. Allah kuasa makhluk tak kuasa, Allah Maha Kaya, Allah Maha memberi, dan Dia-lah satu2nya tempat kita meminta. Kita minta emas satu gunung pun Allah pasti kabulkan jika Allah berkehendak, Jadi terserah kita mau berdoa minta apa saja.

Kalo kita membatasi diri untuk meminta kepada Allah itu sama aja menafikkan ke-Mahaan Allah. Allah itu tidak terbatas, tidak terbatas kekayaannya, tidak terbatas ilmunya, tidak terbatas kebesarannya, tidak terbatas kekuatannya dan tidak terbatas kehendaknya. Dan sesungguhnya Allah hanya menguji iman kita. Seberapa besar keyakinan kita kepada Allah.

Jika kita sakit segala jenis obat yang kita minum pun tak akan mampu menyembuhkan kita jika Allah tidak berkehendak menyembuhkan kita. Dan sebaliknya malam ini pun kita bersujud di atas sajadah bisa saja Allah membelah bumi yang diatasnya kita gunakan untuk bersujud tanpa kesulitan sekecil apapun,

Lebih baik berdo'a muluk2 tapi dapat mendekatkan diri kepada Allah, daripada berdo'a yang simple dan ringan tapi tidak membuat kita dekat dengan Allah. angel emoticon

Allah Khaliq, Allah Malik, Allah Raziq, 
La ilaha ilallah, la maujuda ilallah, la ma'buda ilallahu ALLAHU AKBAR!!